Rabu, 19 Januari 2011

MASJID QUBA’

Nabi Muhammad SAW. pernah bersabda; “Siapapun yang bersuci (wandi dan wudhu) ditempat tinggalnya dan kemudian datang dan shalat di Masjid Quba, maka bagi dia mendapatkan pahala umrah”.

Itulah keistimewaan Majid Quba’ yaitu masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi dan para sahabatnya ketika beliau singgah di Quba’ dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Dinamakan Masjid Quba’ karena terletak di kampung yang bernama Quba’, kurang lebih 4 km sebelah selatan Masjid Nabawi dan sekarang sudah termasuk ditengah kota Madinah.

MASJID JUM’AH
Dalam perjalanan hijrahnya, Nabi Muhammad SAW. tiba di Quba’ pada hari senin tengah hai, kemudian tinggal atau singgah di situ selama tig ahari dan pada haji Jum’at beliau berangkat ke Madinah yang berjarak 4 km. ditengah perjalanan, Rasulullah singgah lagi di kampung Bani Sulaiman hingga tiba waktu shalat dzuhur, kemudian beliau mengajak semua sahabat dan pengikutnya untuk melaksanakan shalat Jum’at diganti dengan dua khutbah dan dua rakaat shalat, sehingga Rasulullah dan para sahabatnya tidak shalat dzuhur lagi.
Shalat jum’at itu dilakukan Rasulullah di sebuah Wadi yang ada di kampung Bani Sulaiman yang disebut Wadi Ranuana. Wadi tersebut sekarang lebih dikenal sebagai masjid Jum’ah, dan letaknya kira-kira berjarak 700 meter dari masjid Quba’ menuju Madinah.

MASJID GHAMAMAH
Masjid Ghamamah artinya masjid mendung awan tebal, terletak diarah barat daya lkurang lebih 500 meter dari Masjid Nabawi. Lokasi Masjid ini pada zaman Nabi Muhammad SAW. merupakan alun-alun kota.

Shalat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha selalu dilaksanakan Rasulullah di alun-alun ini, juga pada waktu shalat istisqa’ (shalat meminta hujan) karena pada acara-acara tersebut, Nabi memerintahkan semua kaum muslimin mengikutinya termasuk para wanita yang sedang haid, yang mana wanita haid tidak dibenarkan memasuki Masjid. Karena itulah lokasi ini bias disebut Mushala Nabi.

Ketika Nabi Muhammad SAW. dan penduduk kota Madinah melakukan shalat minta hujan, belum lagi selesai shalat dan khutbah selesai, datanglah mendung kemudian turun hujan.

MAKAM BAQI‘



Kata Baqi’ arti sebenarnya adalah sebidang tanah yang berupa tanah lembut tanpa batu dan kerikil. Tanah semacam ini paling baik untuk lokasi kuburan yang mana di Medinah lokasi semacam ini sangat jarang ditemukan, maka dari zaman dahulu penduduk Medinah memanfaatkan Baqi’ yang ada disebelah timur Masjid Nabawi (±30 m) sebagai tempat pemakamam umum. Kemudian karena perkembangan zaman, akhirnya kata Baqi’ menjadi nama tempat pemakaman tsb.

Di situ dimakamkan Usman bin Affan (Khalifah III) dan para istri Nabi, antara lain Siti Aisah, Ummu Salamah, Juariah, Zainab, Hafsah binti Umar bin Khattab dan Mariah Al-Kibtiyah (kecuali Siti Khadijah dimakamkan di Ma’la, Mekkah dan Maimunah dimakamkan di daerah Jammum). Di tempat itu pula terdapat makam putra-putri Rasulullah : Abdullah, Ibrahim, Siti Fatimah dan Ummi Kalsum. Demikian pula Ruqayyah, Halimatus Sa’diyah, ibu susu Rasulullah. Keistimewaan tempat pemakaman ini adalah Nabi pernah berdo’a agar semua yang pernah dimakamkan disini diampuni dosanya oleh Allah SWT.